PupukOrganik Padat (POP) Green Tambo sangat membantu dalam memperbaiki sifat fisik, kimia dan biologi tanah. Daya rekat substrat organic dari Green Tambo mampu memperbaiki struktur dan tekstur tanah. Tanah menjadi lebih remah dan gembur sehingga akar tanaman dan mikroorganisme tanah dapat berkembang dengan subur.
SUPPLIERPUPUK ORGANIK DAN MEDIA TANAM Pabrik : JL.Cilawu Raya - Patrol,kab,garut (gunung cikurai ) JAWA BARAT. dapat dicampur dengan cara mencampur dengan media/tanah yang lain, Media Tanam dengan merk BIOROOT,adalah Media olahan hasil dari pencampuran bahan organik tanpa unsur bahan kimia,mencampur bahan organik dengan bahan pendukung
BacaJuga: Metode Pemberian Pupuk yang Baik Pada Tanaman. Cara membuatnya, Anda hanya perlu melarutkan 3 jenis komponen, yakni karbohidrat (air cucian beras, singkong, nasi bekas, dan sebagainya yang mengandung karbohidrat), glukosa (gula pasir, gula merah, atau gula jenis lain yang dicairkan), dan sumber bakteri (kotoran hewan atau bahan-bahan
PUPUKORGANIK (KEPMENPAN NO 02 Pert/HK/. Pupuk yang sebagian besar atau seluruhnya terdiri dari bahan organik yang berasal dari tanaman atau hewan yang telah melalui proses rekayasa, dapat berbentuk padat atau cair yang digunakan untuk mensuplai bahan organik, memperbaiki sifat fisik, kimia dan biologi tanah.
GardeningWith Love, Berkebun Dengan Hati. Berkebun bukan semata menggali tanah, mencampur kompos, menabur benih, memberi pupuk, dan melihat tanaman tumbuh subur lalu memetik hasilnya. Tapi ada cinta yang kau semai, harapan dan do'a yang kau lantunkan, serta syukur yang kau panjatkan dalam proses itu.
14W1. Cara Mencampur Pupuk Kimia yang Baik dan Benar Sahabat Mencampur pupuk untuk tanaman tidak boleh sembarangan. Pencampuran pupuk yang salah akan berdampak merugikan, mulai dari melenyapkan organisme penting di dalam tanah hingga menaikkan pH asam yang selama ini dihindari oleh petani. Cara Mencampur Pupuk Kimia yang Baik dan Benar Setiap pupuk dengan kandungan haranya mempunyai sifat dan karakteristik yang berbeda-beda sehingga terdapat dampak antagonis antara pupuk satu dan lainnya jika diaplikasikan secara bersamaan. Dampak antagonis ini akan menyebabkan salah pupuk tidak dapat diserap oleh tanaman secara maksimal atau hilang bahkan ada yang berakibat buruk bagi tanaman seperti keracunan. Berikut adalah contoh aplikasi pupuk yang saling antagonis. Ammonium atau Urea tidak boleh dicampur KCl atau TSP dalam satu aplikasi. Campuran Urea dan TSP bisa menaikkan pH sehingga bisa mematikan mikroorganisme di tanah yang memproduksi enzim urease. Sedangkan Urea dan KCl yang dicampur akan membentuk gumpalan-gumpalan yang menyulitkan penyebaran pupuk sehingga tidak merata. Pupuk Urea harus diaplikasikan sekitar 4 minggu sebelum aplikasi pupuk alkalis seperti super dolomit maupun TSP. Interval pemupukan tidak diperlukan jika pemberian Urea dan pupuk alkalis tidak diaplikasikan pada tempat dan waktu yang bersamaan. Namun, KCl dan TSP bisa dicampurkan dan diberikan bersama-sama Pupuk Cu tidak boleh diaplikasikan segera setelah aplikasi Urea dan Rock Phosphate RP. Urea dan RP cenderung akan menurunkan/mengurangi penyerapan Cu oleh tanaman. Selang waktu aplikasi antara kedua pupuk ini adalah maksimal 4 minggu. Pupuk potassium MOP dan ZK tidak bisa diaplikasikan secara bersamaan dengan pupuk magnesium seperti kieserite dan super dolomit karena adanya pengaruh antagonis antara Kalium K dan Magnesium Mg serta antara Kalium K dan Kalsium Ca kalsium dalam bentuk kapur pertanian/kaptan. Unsur hara K jika dicampur dengan unsur hara Ca menyebabkan unsur Ca menjadi tertekan. Unsur Ca tidak dapat diserap secara sempurna oleh tanaman. Sebenarnya, unsur K akan diserap lebih cepat oleh tanaman dibandingkan unsur Ca dan Mg. Jika tanaman kelebihan unsur K gejalanya mirip dengan tanaman kekurangan Mg. Sementara itu, sifat antagonisme K dengan Mg lebih besar daripada K dengan Ca. Walaupun demikian kelebihan K juga mempunyai gejala yang sama dengan tanaman kekurangan Ca. Untuk mengurangi pengaruh antagonis pupuk ini diperlukan waktu sekitar 3 minggu. Apabila memungkinkan, pupuk K harus diberikan terlebih dahulu. Penjelasan lebih mudahnya dapat dilihat pada tabel Pencampuran Beberapa Jenis Pupuk berikut ini, Cara Mencampur Pupuk Kimia yang Baik dan Benar Oleh karena itu pemupukan dan pengapuran harus dilakukan secara terpisah. Paling tidak selang tiga pekan atau idealnya 40 hari setelah pengapuran baru dilakukan pemupukan. Tujuannya supaya kondisi unsur hara tanah kembali pulih. Sekian Catatan Kali Ini, Cara Mencampur Pupuk Kimia yang Baik dan Benar semoga bermanfaat… Baca Juga Jamur Trichoderma sp dan Cara Membuatnya Pengendalian Jamur dengan Jamur Referensi Tag Pupuk pupuk kimia
jenis pupuk. ©2020 Pupuk menjadi unsur hara penting bagi tanaman. Meski sejak lama ada penggunaan pupuk organik, tak ayal banyak yang menggunakan pupuk kimia sebagai penyubur. Pupuk kimia memiliki kelebihan pada unsur dan senyawa yang mudah larut, serta cepat diserap oleh tanaman tanpa memerlukan proses penguraian. Meski begitu, terkadang pupuk kimia mengandung kalsium amonium nitrat. Sebuah aplikasi senyawa paling umum dan dapat merangsang pertumbuhan tanaman untuk kebun yang bisa berbahaya di sisi lain. Alangkah baiknya, mengenal setiap ciri dan kegunaan dari masing-masing pupuk sesuai kebutuhan. Serta mengetahui cara penyimpanan yang tepat, demi mencegah terjadinya polusi, hingga ledakan tak diduga. Berikut jenis pupuk organik dan kimia, beserta cara menyimpan yang tepat dilansir dari berbagai sumber. 2 dari 13 halaman Pupuk Kimia ©2020 1. Urea Pupuk urea menjadi yang paling diminati oleh petani, karena sangat bermanfaat untuk lahan pertanian maupun budidaya. Pupuk ini memiliki rumus kimia CONH22, terbuat dari campuran gas amoniak NH3 dan gas asam arang. Sekitar 46kg nitrogen terkandung dalam 100kg pupuk urea. Kandungan yang cukup tinggi tersebut mampu mempercepat pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Sebab nitrogen akan memudahkan proses fotosintesis, sehingga menghasilkan lebih banyak klorofi. Dilansir dari pupuk urea berbentuk menyerupai kristal dengan warna beragam, antara putih dan merah muda untuk jenis pupuk bersubsidi. Selain itu, sifatnya higroskopis, sehingga mudah larut dan mudah diserap tanaman. Reaksinya sedikit asam dan mudah terbakar oleh sinar matahari. Sehingga sebaiknya simpan dalam suhu ruangan yang tidak terlalu panas maupun lembab. Demi menjaga kualitas pupuk urea. 3 dari 13 halaman 2. ZA Zwavelzure Amonium ©2020 Pupuk Zwavelzure Amonium mempunyai rumus kimia NH42SO4 yang mengandung sekitar 21% nitrogen dan 24% sulfur. Biasanya diterapkan sebagai pupuk dasar oleh petani, sebab reaksi kerja yang agak lambat. Manfaat lain dari pupuk ZA, mampu menambah unsur hara pada tanaman. Kemudian memperbaiki kualitas tanaman, serta menambah nilai gizi pada hasil panen. Kelebihan lainnya, ZA juga bisa membantu tanaman agar terhindar dari hama. Sifat dan Ciri Pupuk ZA Pupuk ZA bersifat higroskopis atau mudah menyerap uap air. Terutama pada kelembapan 80 persen atau lebih, jadi mudah diserap tanaman. Hampir sama dengan urea, reaksinya asam. Kurang baik diberikan pada tanah muda yang masih asama atau tanah yang kurang kandungan kalsium alkali. Cocok sebagai pupuk dasar. Bentuk seperti kristal dengan beragam warna, seperti putih, merah muda, biru, abu-abu, dan kuning. 4 dari 13 halaman 3. SP-36 super phosphate ©2020 Pupuk SP-36 super phosphate atau tertulis P2O5 dalam rumus kimia. Pupuk ini dibuat dengan pencampuran asam sulfat belerang dengan fosfat alam. Memiliki peran utama sebagai penambah unsur hara phosphor pada tanaman. Biasanya digunakan di berbagai macam tanaman, seperti perkebunan dan holtikultura. Pupuk SP-36 kerap digunakan petani untuk membantu tanaman menghasilkan buah yang lebih banyak. Kelebihan lain SP36, bisa membantu memperbaiki kualitas biji, merangsang pembelahan tanaman, mempercepat pemasakan buah, menguatkan batang tanaman, dan memperbesar jaringan sel. Reaksi kimia yang ditimbulkan tergolong netral. Pupuk SP36 mengandung sekitar 36 persen Fosfor dalam bentuk P205 fosfat. Karena reaksi kimia yang cukup lambat, SP36 cocok digunakan sebagai pupuk dasar tanaman. Kemudian karena sifatnya higroskopis, pupuk ini bisa disimpan dalam kelembapan udara tinggi. 5 dari 13 halaman 4. KCl Kalium Klorida ©2020 Pupuk KCl dibuat dari ekstraksi mineral kalim dan mengandung sekitar 60 persen kalium dalam bentuk K2O. Bentuknya bubuk atau serbuk merah. Jenis pupuk yang mudah larut dalam air, sehingga mudah diserap oleh tanaman. Unsur klorida yang terkandung bersifat toksik atau racun bagi tanaman tertentu, seperti wortel dan kentang. Reaksi kimianya netral hingga masam. Cocok digunakan sebagai pupuk dasar atau pupuk susulan. 6 dari 13 halaman 5. NPK Phonska Nitrogen Phospate Kalium ©2020 Pupuk NPK digunakan sebagai penyeimbang unsur hara makro dan mikro pada tanah. Sebab mengandung unsur zat hara yang paling banyak dan sangat dibutuhkan tanaman, yakni nitrogen, fosfat, kalium, magnesium, dan kalsium. Kelebihan pupuk NPK, mencegah tanaman supaya tidak kerdil. Serta pertumbuhan akar jadi lebih kuat, banyak, dan panjang, sehingga mudah menyerap zat hara di tanah. Pupuk ini bisa diaplikasikan di berbagai jenis tanah, sebab menimbulkan reaksi kimia yang netral. Pupuk jenis ini bisa digunakan sebagai pupuk dasar atau pupuk susulan. 7 dari 13 halaman 6. Dolomite Kapur Karbonat ©2020 Dolomite atau biasa dikenal dengan kapur pertanian memiliki manfaat sebagai penyedia unsur hara makro sekunder Ca dan Mg. Reaksi kimia yag ditimbulkan basa alkali sehingga menaikkan pH tanah. Pupuk ini berbentuk butiran halus berwarna putih keabu-abuan atau putih kebiruan. Sifatnya mudah menyerap air dan mudah dihancurkan. Semakin halus butirannya, maka semakin baik kualitasnya. 8 dari 13 halaman 7. ZK Zwavelzure Kali ©2020 Pupuk jenis ZK memiliki rumus kimia K2SO4. Dibuat dari kandungan asam belerang dan kalium, sehingga disebut pupuk sulfat. Pupuk jenis ini berbentuk butiran kecil atau serbuk berwarna putih. Pupuk ZK cocok untuk wortel dan kentang, sebab unsur kalium yang terkandung kadarnya tinggi. Pupuk yang sifatnya higroskopis, sehingga dapat disimpan lama walau kelembapan udara tinggi. 9 dari 13 halaman Pupuk Organik Berbeda dengan sebelumnya, pupuk organik berasal dari bahan alami sisa makhluk hidup. Bahan dasar utamanya, seperti sisa tanaman, kotoran hewan, kotoran manusia, dan pelapukan kayu. Karena bahannya alami dan terbilang aman, pupuk ini bisa meningkatkan kadar kandungan bahan organik dan unsur hara dalam tanah. Serta meningkatkan produktivitas lahan pertanian. Sehingga memudahkan proses pengolahan lahan yang dipakai untuk pertanian. Jenis pupuk organik yang umum digunakan sebagai berikut Liputan6 ©2020 10 dari 13 halaman 1. Pupuk Kandang Tentunya pupuk kandang berasal dari kotoran hewan ternak maupun unggas, seperti kerbau, sapi, kambing, dan ayam. Jenis pupuk ini efektif dalam menyuburkan tanah dan tanaman. Pupuk kandang mengandung banyak unsur hara atau nutrisi makro seperti fosfor, nitrogen, dan kalium. Kemudian unsur mikro seperti magnesium, sulfur, kalsium, besi, natrium, molibdenum, dan tembaga. 2. Pupuk Hijau Sedangkan pupuk hijau termasuk jenis pupuk organik dengan bahan dasar sisa tanaman atau tumbuhan hijau. Biasanya jenis pupuk ini dibuat dari tanaman hasil panen. Pupuk yang efektif membantu meningkatkan kualitas tanah. 11 dari 13 halaman 3. Pupuk Kompos Berikutnya jenis pupuk kompos yang terbentuk dari sisa bahan organik. Berasal dari tumbuhan, hewan, dan limbah organik, yang secara alami melalui dekomposisi atau fermentasi. 4. Pupuk Hayati Pupuk hayati atau pupuk mikrobiologis merupakan jenis pupuk yang bekerja dengan memanfaatkan organisme hidup. 12 dari 13 halaman 5. Humus Selanjutnya jenis pupuk humus, yang dihasilkan dari proses dekomposisi atau pelapukan dari daun-daunan, serta ranting tanaman yang membusuk secara alami. 6. Pupuk Serasah Jenis pupuk ini terbuat dari limbah organik nabati atau komponen tanaman yang sudah tidak lagi terpakai. Pupuk serasah berasal dari perubahan warna dan bentuk, seperti jerami, sabut kelapa, dan rumput. 13 dari 13 halaman Cara Menyimpan Pupuk Penyimpanan pupuk pada suhu rendah dapat menghambat kerusakan pupuk hayati, seperti kerusakan fisiologis, enzimatis maupun mikrobiologis. Dilansir dari jurnal UMM, penyimpanan pupuk merupakan suatu hal yang harus diperhatikan. Penyimpanan pupuk yang salah bisa merusak sifat kimia dan fisik pupuk. Pupuk yang bersifat hidroskopis tidak boleh disimpan secara sembarangan, pupuk tersebut dapat menjadi lembab dan mencair atau bila kelembapan berkurang, pupuk menjadi keras dan membentuk bongkah-bongkah besar. Sehingga sulit diaplikasikan. Tidak dibenarkan untuk mencampur tempat penyimpanan pupuk dengan tempat penyimpanan biji-bijian atau benih. Sebab dapat mempengaruhi kualitas pupuk. Penyimpanan pupuk sebaiknya dipisahkan antara jenis pupuk yang satu dengan lainnya. Guna memudahkan pengawasan, serta untuk menjaga mutu pupuk. [kur]
cara mencampur pupuk organik dengan kimia